Aktivis LSM Dipukul Sekelompok Massa
Administrator Rabu, 17 Oktober 2018 15:07 WIB
Kisaran - Seorang dosen yang juga aktifis LSM di Kabupaten Asahan, Deddy Sofyan Nasution,mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan di kediamannya oleh sekelompok massa serikat pekerja di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Silau PTP Nusantara III, Selasa (15/7).
Korban saat membuat laporan pengaduan di Polres Asahan, mengatakan di depan rumahnya yang terletak di Dusun II Desa Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane, korban ditarik-tarik oleh sekelompok massa yang dikerahkan oleh IK hingga kantong bajunya koyak, bahkan bagian muka dipukul oleh orang yang tidak asing dengan dirinya itu.
Korban juga diperlakukan kasar di hadapan keluarga, istri, orang tua dan adik. Bahkan korban dipaksa untuk ikut bersama massa ke suatu tempat dengan alasan untuk menyelesaikan persealan terkait PKS Sei Silau PTP Nusantara III yang tidak menerima buah dari pihak ketiga.
Tetapi bukan penyelesaian yang disodorkan, malah korban ditekan dan diintimidasi, bahkan sempat dilempar dengan bangku, namun berhasil mengelak, dan juga disiram dengan air. "Saya dipermalukan bahkan diperlakukan seperti binatang," ungkap korban yang merasa trauma atas kejadian itu.
Dia menjelaskan, dirinya merasa bingung atas tuduhan yang mengatakan gara-gara korban pihak PKS tidak menerima buah dari rekanan pihak ketiga. "Saya dituduh, meng-SMS Direktur Produksi, mengenai permainan yang ada di PKS itu, seperti buah mentah, buah busuk dan lain-lain sebagainya," ungkapnya lagi.
Terkait persoalan tersebut, Dedy menjelaskan informasi yang diperolehnya baru-baru ini, bahwa Direktur Produksi PTP Nusantara III berkunjung ke PKS Sei Silau dan menemukan beberapa kejanggalan Tandan Buah Sawait (TBS) busuk dan mentah. "Setahu saya itu, kenapa pabrik untuk saat ini tidak menerima buah dari luar," ungkapnya.
Disinggung mengenai SMS itu, korban membantah melakukan hal itu, namun bagi dirinya persoalan SMS yang mengatakan tentang permainan di pabrik tersebut perlu juga diusut apalagi, Direktur Produksi PTP Nusantara III selaku perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menemukan kejanggalan itu.
"Saya tidak melakukan itu, kalaupun ada SMS yang menyebutkan beberapa permainan di PKS itu entah siapapun yang membuatnya, saya kira perlu diusut," ungkap Dedy yang juga sebagai Sekretaris LSM Martabat Kabupaten Asahan.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Dian Indra Prabudi yang dikonfimasi melalui Kanit Ekonomi Ipda AY Siregar, mengatakan pihaknya akan mengusut kasus tersebut, terlebih lagi korban sudah membuat laporan.
"Kita akan usut, apa sebenarnya yang terjadi terhadap korban," ungkapnya sembari mengatakan pengusutan tidak akan terlepas kepada pihak perusahaan selaku BUMN.
Disinggung mengenai persoalan permainan yang ada di PKS Sei Silau, Kanit tidak banyak berkomentar. "Kalau ada laporan yang dilengkapi bukti-bukti, harus ditindaklanjuti," papar AY Siregar. (indra sikoembang)
Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com/m/news/read/2012/07/20/106972/mahasiswa_awasi_pembangunan_gedung_fk_uisu/
T#gs Aktivislsm martabat